Halaman

Selasa, 11 September 2012

kompresor centrifugal




Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memberikan energi kepada fluida gas/udara, sehingga gas/udara dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain secara kontinyu.
Penambahan energi ini bisa terjadi karena adanya gerakan mekanik, dengan kata lain fungsi kompresor adalah mengubah energi mekanik (kerja) ke dalam energi tekanan (potensial) dan energi panas yang tidak berguna.
Sedangkan kompresor sentrifugal, termasuk dalam kelompok kompresor dinamik adalah kompresor dengan prinsip kerja mengkonversikan energi kecepatan gas/udara yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan impeller yang berputar dari energi mekanik unit penggerak menjadi energi potensial (tekanan) di dalam diffuser.



1. Prinsip Kerja













Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memberikan energi kepada fluida gas/udara, sehingga gas/udara dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain secara kontinyu.
Penambahan energi ini bisa terjadi karena adanya gerakan mekanik, dengan kata lain fungsi kompresor adalah mengubah energi mekanik (kerja) ke dalam energi tekanan (potensial) dan energi panas yang tidak berguna.
Sedangkan kompresor sentrifugal, termasuk dalam kelompok kompresor dinamik adalah kompresor dengan prinsip kerja mengkonversikan energi kecepatan gas/udara yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan impeller yang berputar dari energi mekanik unit penggerak menjadi energi potensial (tekanan) di dalam diffuser.

2. Karakteristik
Karakteristik kompresor sentrifugal secara umum sebagai berikut :
- Aliran discharge uniform.
- Kapasitas tersedia dari kecil sampai besar.
- Tekanan discharge dipengaruhi oleh density gas/udara.
- Mampu memberikan unjuk kerja pada efisiensi yang tinggi dengan beroperasi pada range tekanan dan kapasitas yang besar.

3. Bagian Utama Dan Fungsinya
Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang lain saling berhubungan, diantaranya adalah :

3.1. Bagian Statis
1. Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi :
- Sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.
- Sebagai pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang bergerak.
- Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam lainnya.

2. Inlet Wall
Inlet wall adalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozle. Karena berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka meterialnya harus tahan terhadap abrasive dan erosi.

3. Guide Vane
Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata.Konstruksi vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas yang tinggi.

4. Eye Seal
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu oleh inlet wall.Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi wearing ring impeller. Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang keluar dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction (tekanan rendah).

5. Diffuser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari discharge impeller menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage dipasang diantara inter stage impeller.

6. Labirinth Seal
Labirinth seal digunakan untuk menyekat pada daerah :
- Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.
- Casing dan shaft sebagai casing seal.

7. Return Bend
Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/impeller berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam casing.

8. Return Channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel ada yang dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan aliran gas) pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi.

9. Diafragma
Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage seal. Dengan pemasangan diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian penting, yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma ditempatkan didalam casing dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah dibongkar pasang.

3.2. Bagian Dinamis

1. Shaft and Shaft Sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller pada shaft di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di buat selang-seling agar seimbang. Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft sleeve, yang berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara stage impeller.

2. Impeller
Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara berputar, sehingga menimbulkan gaya. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir dari inlet tip (eye impeller) ke discharge tip. Karena adanya perubahan jari-jari dari sumbu putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar maka terjadi kenaikan energi kecepatan.

3. Bantalan (Bearing)
Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing, yaitu :
• Journal bearing
Digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak lurus poros).
• Thrust bearing
Digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar poros).

4. Oil Film Seal
Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam kompresor. Oil film seal terdiri dari satu atau dua seal ring. Pada seal jenis ini diinjeksikan minyak (oil) sebagai penyekat/perapat (seal oil) antara kedua seal ring yang memiliki clearence sangat kecil terhadap shaft. Tekanan masuk seal oil dikontrol secara proporsional berdasarkan perbedaan tekanan sekitar 5 psi diatas tekanan internal gas dan perbedaan tekanan oil-gas selalu dipertahankan.

Sehubungan dengan kondisi operasi tidak selalu konstan, maka untuk mempertahankan perbedaan tekanan antar seal oil dan gas dapat sesuai dengan kondisi operasi, digunakan overhead tank.

Sistim overhead tank adalah memasang tanki penampung seal oil dengan ketinggian tertentu diatas kompresor dan level seal oil dalam tanki dikontrol melalui level control operated valve, kemudian tekanan gas stream dimasukan kedalam tanki melalui bagian atas (top) sehingga memberikan tekanan pada permukaan seal oil.

Dengan sistem overhead tank, maka head static seal oil secara otomatis dapat menyesuaikan dengan kondisi operasi kompresor, sehingga perbedaan tekanan oil-gas proses dapat dipertahankan konstan.
Unjuk kerja kompresor sentrifugal berkaitan dengan beberapa parameter utama, yaitu :
• Head
• Efisiensi
• Kapasitas
• Daya




Untuk dapat mengetahui harga masing-masing parameter berdasarkan kondisi operasi, maka digunakan berbagai rumus perhitungan dan proses pendekatan. Kompresor sentrifugal didalam proses kerjanya dapat ditinjau dengan menggunakan dua pendekatan :
1. Proses adiabatic (isentropic), yaitu proses dengan menggunakan asumsi ideal, dimana proses berlangsung pada entropi konstan (tidak ada panas yang masuk dan keluar) meskipun pada kenyataannya energi panas tidak bisa dirubah secara keseluruhan menjadi kerja, karena ada kerugian.
2. Proses Politropik adalah proses kerja aktual yang dihasilkan oleh kompresor itu sendiri.

1. Head
1.1 Head isentropic
Head isentropik adalah kerja per satuan massa yang diperlukan oleh kompresor pada proses isentropic.
Yang ditujukan dalam rumus :


1.2. Head Politropik
Head politropik adalah kerja per satuan massa yang diperlukan oleh kompresor pada proses polytropik reversible dengan kondisi gas masuk dan keluar kompresor yang sama.
Yang di tujukan dalam rumus :




Perbedaan head isentropik dan head aktual, ditunjukan pada gambar Isentropic Versus Actual Compression Proses.


Untuk mencari harga eksponen politropik (n) digunakan persamaan :


Dimana :
T1 = Temperatur pada sisi suction.
T2 = Temperatur pada sisi discharge.
P1 = Tekanan pada sisi suction.
P2 = Tekanan pada sisi discharge.
Proses kompresi dalam kompresor dapat diasumsikan berlangsung secara isentropic, dimana gas masuk pada suhu dan tekanan tertentu (P1 dan T1), sehingga diperoleh harga entropi masuk (S1).

Pada proses isentropic dimana S1 = S21, dapat ditentukan suhu gas keluar kompresor yaitu T21 sedangkan pada proses aktual gas keluar kompresor pada suhu T2.


2. Efisiensi
2.1. Efisiensi isentropik
Effisiensi isentropic adalah perbandingan antara head isentropic dengan head aktual.
Effisiensi isentropic dapat dihitung dengan persamaan :



2.2. Effisiensi Politropik
Efisiensi politropik dari sebuah kompresor merupakan perbandingan antara head politropik dengan head isentropik.
Rumus efisiensi politropik adalah :

3. Kapasitas
Kapasitas kompresor sentrifugal dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk seperti :
1. Inlet volume flow (ICFM) atau actual inlet volume flow (ACFM).
2. Standard inlet volume flow (SCFM) pada kondisi standard yaitu pada tekanan 14,7 psia dan suhu 60oF = 520o R.
3. Mass flow rate : kapasitas yang dihitung dalam laju aliran massa dengan satuan lbm/minute.
Hubungan antara kondisi standard dengan kondisi inlet (actual), dapat digunakan persamaan gas ideal :
Teori Dasar Kompresor Sentrifugal
Teori Dasar Kompresor Sentrifugal

Dimana :
Ps = Tekanan standard = 14,7 psia
Ts = Temperatur standard = 60o F = 520o R
maka didapat :


Bila kapasitas dihitung dalam laju aliran massa, maka harus dilihat hubungan kapasitas dan laju aliran massa.



Catatan :Angka 144 merupakan faktor konversi dari psia ke lb/ft2 . Karena 1 foot-pound = 12 inch-pound, maka 1 lb/ft2 = 144 psi.



Bila dikoreksi terhadap faktor kompresibilitas, maka :

4. Daya
Ada beberapa daya yang berhubungan dengan gas :
4.1 Daya gas
Daya yang di terima oleh gas di namakan gas power atau aerodinamic power yang dapat dihitung dengan persamaan :



4.2. Daya kompresor
Daya dihitung dengan persamaan :






4.3. Daya penggerak
Dihitung dengan persamaan :


5. Perhitungan Gas Propertis

Untuk menghitung gas propertis, digunakan langkah sebagai berikut :
1. Siapkan data komposisi gas campuran dengan setiap mol fraksinya.
2. Siapkan tabel berat molekul, tekanan kritis, dan temperatur kritis setiap fraksi gas.
3. Masukan juga nilai kalor spesifik pada tekanan konstan, Cp untuk setiap gas, pada temperatur kondisi campuran. (dengan satuan berbasis mol, seperti Btu/lbm mol atau J/k mol. K).
4. Hitung dan buat daftar kontribusi dari setiap gas untuk berat molekul, tekanan kritis, temperatur kritis dan panas spesifik dengan mengalikannya dengan mol fraksi setiap gas.
5. Jumlahkan masing-masing kontribusi setiap gas hingga didapat parameter dalam kondisi campuran (BM mix, Pc mix, Tc mix dan Cp mix).
6. Hitung nilai perbandingan panas spesifik, K dengan persamaan :

7. Hitung nilai tekanan reduksi (Pr) dan temperatur reduksi (Tr) untuk mendapatkan faktor kompesibilitas, dengan persamaan :

8. Dimana P dan T adalah tekanan dan temperatur yang diukur (aktual).
9. Dapatkan nilai faktor kompesibilitas (Z) dengan memplotkan nilai Pr dan Tr pada grafik kompresibilitas.


6. PARAMETER YANG MEMPENGARUHI UNJUK KERJA

Unjuk kerja kompresor centrifugal dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain sebagai berikut :
1. Pengaruh Suhu Gas Masuk (T1)
Bila suhu gas masuk naik menyebabkan :
• Kerapatan massa gas menurun pada kapasitas yang sama.
• Laju aliran massa yang dihasilkan menurun.
• Daya yang dibutuhkan oleh kompresor naik.
• Pressure ratio menurun.
• Begitu pula sebaliknya.


2. Pengaruh Tekanan Gas Masuk (P1)
Pada kompresor yang beroperasi pada putaran konstan dan laju aliran volume yang sama, maka penurunan tekanan gas masuk menyebabkan :
• Laju aliran gas keluar kompresor turun.
• Tekanan gas keluar kompresor turun.
• Kebutuhan daya kompresor turun.
• Untuk menjaga tekanan gas keluar kompresor yang konstan, maka kompresor diharuskan beroperasi dengan putaran tinggi, akibatnya daya yang dibutuhkan oleh kompresor bertambah.
3. Pengaruh Jenis Gas (S.G)
Bila jenis gas berubah komposisinya dan spesific gravity (S.G) gas turun menyebabkan :
• Laju aliran massa menurun.
• Daya yang dibutuhkan kompresor menurun.
4. Pengaruh Faktor Kompresibelitas (Z)
Faktor kompresibelitas gas sangat dipengaruhi oleh jenis/komposisi gas dan tekanan dan temperatur.
Bila Z naik dan kapasitas konstan menyebabkan :
• Daya yang diperlukan kompresor naik.
• Pressure ratio menurun.
• Dan begitu pula sebaliknya.


5. Pengaruh Putaran Kompresor (n)
Perubahan putaran kompresor akan berpengaruh banyak terhadap karakteristik kompresor.
Dengan kenaikan putaran kompresor mengakibatkan :
• Naiknya kapasitas/laju aliran massa sebanding dengan kenaikan putarannya.
• Naiknya head yang sesuai dengan perbandingan putaran pangkat 2.
• Naiknya kebutuhan daya yang diperlukan sesuai dengan perbandingan putaran pangkat 3.
• Dan begitu pula sebaliknya.
Hal tersebut diatas dapat dilihat dari teori kesamaan sebagai berikut :



6. Pengaruh Perubahan Diameter Luar Impeler (D2)
Perubahan ukuran diameter luar impeler mempunyai pengaruh yang sama dengan perubahan putaran.
Bila ukuran diameter luar impeler diperbesar dimana kompresor beroperasi pada putaran tetap, maka menyebabkan :
• Kenaikan kapasitas sebanding dengan perbandingan kenaikan diameter.
• Kenaikan head sebanding dengan perbandingan kenaikan diameter impeler pangkat 2.
• Kenaikan daya yang diperlukan kompresor sesuai dengan perbandingan kenaikan diameter impeller pangkat 3.
• Dan begitu pula sebaliknya.
Hal tesebut diatas dapat dilihat dari teori kesamaan sebagai berikut :



7. Pengaruh Laju Aliran Massa (m)
Pada kondisi awal yang sama, maka kenaikan laju aliran massa mengakibatkan :
• Kenaikan tenaga yang diperlukan kompresor. Dan begitu pula sebaliknya.


Read More..

Jumat, 25 November 2011

ADJUSTMENT ELECTRONIC GOVERNORS

ADJUSMENT ELECTRONIC GOVERNORS E6 bis E30 "HEINZMANN"(TERAKIT di MWM TBD 232)

1.set magnetic pick-up gap 0,5mm-0,8mm
2.set feed back.hubungkan volt meter dengan range 10volt pada test point dan switch-on voltage supply.(mesin off/jangan di start)set sampai 1,5volt-stop potensiometer.lalu gerakan actuator secara manual ke posisi bb max dan set 5volt dengan max potensiometer bb...seting akan saling mempengarui kedua(2)potensiometer ulangi sampai nilainya tercapai(toleransi.0,1volt).dan jika bb dibatasi linkage,lepas linkage pada saat seting
3.set frequency
-putar set point potensiometer counter clockwise ke stop
-putar max speed potensio 20 putaran counter clockwise
-putar min speed potensio counter clockwise
-start mesin(over speed protection harus bekerja)dan jika mesin tidak hidup,atur set point potensio clockwise kekanan dan max.speed potensio clockwise kekanan sampai mesin mulai hidup.
-putar set point potensio clockwise kestop.
-set max.speed potensio clockwise ke max.speed
-putar set point potensio clockwise ke stop
-set min.speed potensio clockwise ke"min. speed"
4.speed set point potensiometer and gain---in medium position.
-stability,derivative,gas gain,fast response,damping---ke stop
-droop switch---ke zero droop
-diesel/gas selector,with diesel engines---ke diesel position
-diesel/gas selector dengan carburator atau gas engine---ke gas position
5.start mesin.jika putaran mesin tidak stabil(hunting)...putar gain counter clockwise sampai putaran mesin stabil.
-putar speed point clockwise perlahan sampai achir stop tercapai.
-set max.operating speed dengan max.speed potensiometer.(hati2 pengaman over speed dalam keadaan bekerja)
6.-putar2 perlahan gain clockwise hingga hunting sampai kembali stabil putaran mesin
-putar2 perlahan stability clockwise hingga hunting sampai kembali stabil.
-putar2 perlahan derivative clockwise hingga hunting sampai kembali stabil.
7.jika governor linkage flutter(akan menurun),putar damping potensiometer clockwise kekanan untuk menahan/memulihkan flutter jika test response pada perubahan beban yang diinginkan.putar fast response potensiometer clockwise perlahan sampai led antara damping potensiometer clockwise "on" kemudian putar lagi kekiri hingga "off"lagi
8.setting gas gain.
-bebani mesin kira2 60% dari max.beban
-putar gas gain clockwise hingga mesin hunting...kemudian putar kekiri lagi sampai putaran mesin kembali stabil.
9.putar speed set point potensiometer dan set "lower"operasional speed(kecepatan operasi rendah)dengan min.speed potensiometer clockwise.
-test mesin melebihi putaran penuh dan beban range dan set ulang governor jika perlu.
-jika bersamaan governor pembagi beban/unit pengukur digunakan maka min.speed potensiometer harus diputar clockwise kekanan ke"stop"
10.setting droop.
-selector ke posisi droop.
-set droop pada potensiometer charge dan discharge mesin beberapa kali...cheek droop dan atur jika perlu .jika system dioperasikan dengan dan tanpa droop yang diinginkan maka external droop potensiometer dan switch dua(2)arah diperlukan.
-dalam hal ini putaran diatur pada posisi zero droop tanpa beban---tidak akan ada perubahan kecepatan.

"lampu control dibawah potensiometer akan on sementara mesin stationary"

Read More..

Rabu, 10 Agustus 2011

H.P.COMPRESSOR REAVELL SAT-4H/5H/6H/7H.MK8

all sat compressor are single acting,three stage,two crank machines,except for the SAT7H,the second stage is above the first stage with the third stage above its own crosshead.on the sat7h,however,the third stage is above the first with the second stage above its own crosshead......


-valve assemblies in the first and second stages are of the flat plate,low lift type while the third stage valves are of the thimble type.all valve assemblies are easily accessible for maintenance and replacement when required

tecnical details:.....(K.A)
operating pressure range :
-sat4h....................83-310bar(1200-4500psig)
-sat5h....................83-310bar(1200-4500psig)
-sat6h....................83-240bar(1200-3500psig)
-sat7h....................83-205bar(1200-3000psig)

-sump capacity:sat4h/sat5h/sat6h/sat7h......(litre)1.9/5.7/8.0/14.9(3.25/10//14/26pints)
-cylinder lubricator capacity...............1 litre(1.7 pints)
-cylinder lubricator feed rates:
.second stage..........2drops in 3minutes....4drops in 5minutes
.third stage...........2drops in 3minutes....4drops in 5minutes

-water test pressure:
..1st stage cooler sat4h/5h/6h/7h...10.3bar(150psig)
..2nd stage cooler sat4h/5h/6h/7h...76bar(1100psig)/76bar(1100psig)/69bar(1000psig)/69bar(1000psig)
..3rd stage cooler sat4h/5h/6h/7h...465bar(6750psig)/465bar(6750psig)/386bar(5600psig)/345bar(5000psig)
..water jacket sat4h/5h/6h/7h.......7.9bar(55psig)

-running clearance(inches):
..piston(plunger)vertical stage 1/2/3....0.015-0.030/0.030-0.065/0.040-0.080
..piston ring gaps stage 1/2.............0.007-0.017/0.003-0.008
..piston ring width stage 1/2............0.002-0.004(max0.006)/0.0005-0.0025(max0.004)
..piston(plunger)diametral stage 1/2/3...0.0006-0.007(max0.011)/0.004-0.005(max0.007)/0.0005-0.0007(max0.0015)
..crosshead diametral clearance...........0.004-0.005(max0.007)
..small-end bearing diametral.............0.0015-0.0025(max0.005)
..big-end bearing diametral...............0.003-0.0035(max0.006)
..big-end bearing end float...............0.005-0.007(max0.011)
..main bearing diametral..................0.0035-0.0045(max0.007)
..crankshaft end float....................0.014-0.016(max0.024)

-torque setting:........ sat4h/.....5h/.....6h/.....7h (lbf.ft)
..main bearing housing..1/2".....27/.....27/...../.....
........................5/8"......./......./55...../55
..big end bearing bolt..7/16".....23/....../....../......
........................5/8"......../60...../60...../60
..bursting disc cover...1/4".......3/....../....../......
........................3/8"......../11...../...../......
........................1/2"......../......./27...../27
..crankcase doors.......3/8"......11/....../....../......
........................1/2"......../27..../27..../27
first stage valve cover.3/8"......11/....../....../......
........................1/2"......../27...../27...../......
........................5/8"......../......./......./55
..second stage valve cover.3/4"...../......./......./90
..first stage cylinder cover.1/2...27/27...../27...../......
(with 2nd,3rd stagevcylinder blocks).5/8".....55/....../55...../55
..1st stage cylinder block to crankcase.3/4"..../....../......./90
..1st stage suction flange....5/16"......6/....../....../......
..............................3/8"......../11...../...../......
..............................1/2"......../......./27...../27
..1st,2nd stage cooler cover outer end.5/8".....55/....../....../.....
.......................................3/4"......./90...../90...../90
..1st,2nd stage cooler cover driving end.5/8"...55/....../...../......
..1st,2nd stage cooler cover flange......1/2"...27/.....27/27...../27
..3rd stage cooler cover.................3/8"...../......./......./11
.........................................1/2"...../27/...../27...../......

-maintenance:
.after the first running time:
-----15 hours.....check that alignment and belt tensioning in correct
-----100 hours....drain and change crankcase oil
-----250 hours....remove and examine all suction and delivery valve,
..................check that all safety devices are in good condition
..................bursting disc(s)corrosion rod...etc
-every 500hours(12weeks).....check that alignment and belt tension in correct
-every 1000hours(25weeks)....remove and service all suction and delivery valve
...if,after the first two valve inspection all appears well,the removal and service
of all valves may be extended to every 1000 hours
....drain crankcase oil
....if necessary clean cylinder lubricator sight feed glasses
-every 2000hours:examine connecting rod big end bearing and crank pins
..if these are not in good condition examine the main bearing
..examine ball valves and springs in cylinder lubricator system
..check prssure gauge for correct readings
-every 8000hours:
..the comprssor should be given full mechanical check















Read More..

Rabu, 03 Agustus 2011

COMP AIR H5336.2/H5436.2N2/H5436.2. HIGH PRESSURE....(K..A)

-technical data
-pressure and temperature
-running clearance
-critical torque wrench settings


-H5336.90*vee..............................single acting,three stage
-H5436.90*booster..........................single acting,three stage
-H5436.90*vee...............................single acting,four stage
-cooling.......................................................water
-direction or rotation,viewed from drive end..........anti clockwise
-number of valves........one combined suction and delivery per stage
-type of valve...................................flat plate,low lift
-mounting..........................three point,anti-vibration mounts
-maximum compressor air intake temperature......................45*c
-maximum water inlet temperature................................37*c
-speed maximum/minimum..............................1500/750 rev.min
-pressure H5336.2 maximum/minimum......................85 bar/40 bar
-pressure H5436.2 maximum/minimum....................350 bar/140 bar
-maximum water pressure........................................5 bar
-oil pressure...........................................2.0-2.75 bar
-crank case oil capacity....................................45 litre
-piston stroke hH5336.2/H5436.2N2B2/H5436.2...............75/75/75mm
-first stage cylinder bore H5336.2/H5436.2.................185/185mm
-second stage cylinder bore H5336.2/H5436.2N2B2/H5436.2...95/95/95mm
-third stage cylinder bore H5336.2/H5436.2N2B2/H5436.2....45/45/45mm
-fourth stage cylinder bore H5336.2/H5436.2N2B2/H5436.2...22/22/22mm

water test pressure:
.first stage cooler..........10.3 bar
.second stage cooler...........55 bar
.third stage cooler...........285 bar
.fourth stage cooler..........690 bar
.water jacket................10.3 bar

pressure acceptance levels:
-H5336.2---------------1st/-------2nd/--------3rd
--------------------2.5-2.9/---12.8-13.9/---27.5 bar
--------------------2.6-3.0/---13.5-15.2/---41.3 bar
----------------------2.7-3.1/---14.2-15.9/---55 bar
---------------------2.75-3.2/---14.8-16.5/---69 bar
---------------------2.75-3.2/---15.7-17.4/---85 bar

-H5436.2N2B2-----2nd/---------3rd/-----------4th
-------------16.3-17.9/-----66.1-74.1/-----137.8 bar
-------------16.5-18.2/-----73.0-81.3/-----206.8 bar
-------------16.7-18.4/-----79.9-89.9/-----257.7 bar
-------------17.0-18.7/-----86.8-96.5/-----344.7 bar

-H5436.2---------1st/-----------2nd/------------3rd/----------4th
---------------2.7-3.1/------16.3-17.9/-------66.1-74.1/-----137.8 bar
---------------2.7-3.1/------16.5-18.2/-------73.0-81.3/-----206.8 bar
---------------2.7-3.1/------16.7-18.4/-------79.9-88.9/-----257.7 bar
---------------2.7-3.1/------17.0-18.7/-------86.8-96.5/-----344.7 bar

--------------------------maximum stage temperature..............250*c
--------------------------maximum final delivery..................70*c

-RUNNING CLEARANCE:(mm)
.piston(plunger)vertical clearance stage 1.......0/0.9....max.permissible 0.9
...................................stage 2......0.4/0.9...max.permissible 0.9
...................................stage 3.....0.45/1.0...max.permissible 1.0
...................................stage 4.....0.35/1.46..max.permissible 1.46
.piston ring gaps stage 1 taper.......0.2/0.45............max.permissible 1.63
..................stage 1 scraper.....0.2/0.45............max.permissible 1.43
..................stage 2 taper.......0.1/0.23............max.permissible 1.47
..................stage 2 scraper.....0.1/0.23............max.permissible 1.27
..................stage 3 plain......0.05/0.18............max.permissible 1.32
..................stage 4 plain.......0.2/0.4.............max.permissible 1.32
.piston ring axial stage 1 taper.....0.04/0.09............max.permissible 0.29
...................stage 1 scraper...0.05/0.10............max.permissible 0.30
...................stage 2 taper.....0.02/0.08............max.permissible 0.28
...................stage 2 scraper...0.05/0.10............max.permissible 0.30
...................stage 3 plain.....0.03/0.09............max.permissible 0.29
...................stage 4 plain.....0.03/0.07............max.permissible 0.20 piston ring groove width stage 1 taper....4.80/4.83.......max.per.........4.91
.........................stage 1 scraper..8.01/7.99.......max.per.........8.09
.........................stage 2 taper....3.23/3.20.......max.per.........3.31
.........................stage 2 scraper..4.83/4.80.......max.per.........4.91
.........................stage 3 plain....2.05/2.01.......max.per.........2.13
.........................stage 4 plain....2.05/2.01.......max.per.........2.13
piston/plunger diameter above top ring stage 1....184.77/184.74...max...184.69
.......................................stage 1....184.54/184.49...max...184.44
.......................................stage 2.....94.91/94.98....max....94.83
.......................................stage 3.....44.93/44.90....max....44.85
.......................................stage 4....21.955/21.945...max.....21.9
cylinder/liner diameter ...............stage 1....185.05/185.00...max...185.11
.......................................stage 2.....95.04/95.00....max....95.10
.......................................stage 3.....45.03/45.00....max....45.09
.......................................stage 4.....22.01/22.00....max....22.07
crosshead diametrical clearance........stage 3......0.06/0.13.....max.....0.19
.......................................stage 4......0.06/0.13.....max.....0.19
small end bearing diametrical clearance in con-rod stage 1...0.01/0.05.max.0.1
.......................................stage 2,3,4...............needle roller
.............................in piston stage 1....0.003/0.013.....max.....0.03
....................................stage 2,3,4...0.025/0.044.....max.....0.09
big end bearing diametrical clearance stage 1,2,3,4...0.066/0.12..max.....0.24
small end bearing end float...........stage 1.......0.15/0.64.....max......1.0
......................................stage 2,3,4...0.15/0.55.....max......1.0
main bearing diametrical clearance..................0.05/0.14.....max......0.2
crankshaft end float................................0.66/0.23.....max.....0.75
coupling face distance for direct coupled sets.......2.0/6.0......max......6.0

torque wrench settings:
-big end bearing bolts.........................M16.....203Nm/150lbs.ft
-1st&2nd stage cooler cover....................M10.......54Nm/40lbs.ft
-3rd stage cooler cover........................M16.....236Nm/174lbs.ft
-1st stage valve cover.........................M12.......41Nm/30lbs.ft
-2nd stage valve cover.........................M12.......41Nm/30lbs.ft
-3rd stage valve cover.........................M20.......95Nm/70lbs.ft
-4th stage valve cover.........................M20......108Nm/80lbs.ft
-4th stage valve cover(5436H)..................M20......122Nm/90lbs.ft
-1st stage cylinder to crankcase...............M12.......95Nm/70lbs.ft
-2nd stage cylinder to crankcase...............M12.......95Nm/70lbs.ft
-3rd&4th stage crosshead to crankcase..........M12.......95Nm/70lbs.ft
-3rd&4th stage cylinder to crosshead guide.....M12.......95Nm/70lbs.ft
-flywheel bolt.................................3/4UNF..162Nm/120lbs.ft
-3rd stage piston to crosshead.................M8........27Nm/20lbs.ft
-d/e main bearing housing to crankcase.........M12.......95Nm/70lbs.ft
-o/e main bearing housing to crankcase.........M12.......95Nm/70lbs.ft
-o/e cover.....................................M8........27Nm/20lbs.ft
-crank case door...............................M10.......54Nm/40lbs.ft
-cooler body to cylinder.......................M12.......95Nm/70lbs.ft
-bursting disc cover...........................M10.......54Nm/40lbs.ft
-coller door...................................M10.......27Nm/20lbs.ft
-1st stage valve...............................M10.......21Nm/16lbs.ft
-2nd stage valve...............................M8.........11Nm/8lbs.ft
-3rd stage valve...............................M6..........6Nm/5lbs.ft
-4th stage valve...............................M5..........3Nm/2lbs.ft
-motor belt housing............................M12.......95Nm/70lbs.ft
-motor bracket to crankcase....................M16.....162Nm/120lbs.ft
-oil pump......................................M8........27Nm/20lbs.ft
-cylinder lubricator........................3/8unf.......35Nm/26lbs.ft


Read More..

Selasa, 02 Agustus 2011

H.P.COMPRESSOR REAVELL MK7 (four cylinder,four stage)

H.P.COMPRESSOR REAVELL TC31/2 MK7 (HPC MK7) is a four stage tandem,two crank,single acting machine..the compressor has a single crankshaft with two lines running gear phased 180 degrees apart.the cylinder are arranged so that the FOURTH stage cylinder is above the FIRST stage cylinder AND the THIRD stage cylinder above the SECOND stage cylinder..SECOND and THIRD stage PISTON are cast integral.while the FOURTH stage carries a PLUNGER wich is secured to the top of the FIRST stage PISTON..
-TWO oil lubrication systems:a main,forced lubrication systems suplies the main running gear and FIRST and SECOND stage piston and cylinders,while a SECONDARY system lubricates the THIRD and FOURTH stage cylinders
-SEPARATORS are fitted after each compression stage and are automatically drained through diaphragm drains valves at 30-minute interval
-THE COMPRESSOR is designed to deliver 40 cu.ft.of free air per minute againts a pressure of 4000 lbf/in2.when running at 1000 rpm
-PERFORMANCE DATA.....


PERFORMANCE DATA:...................(SRI)
-compressor speed...................1000 rev/min
-air pressure:
.1st stage..........................30-35 lbf/in2(2.25 bar)
.2nd stage..........................220-230 lbf/in2(15.5 bar)
.3rd stage..........................950-960 lbf/in2(65.5 bar)
.4th stage..........................4000 lbf/in2(276 bar)
-oil pressure.......................35-38 lbf/in2(2.6 bar)
-oil pressure minimum...............20 lbf/in2(1.37 bar)
-oil pressure cut-out setting.......10 lbf/in2(0.69 bar)

RELIEF VALVE SETTINGS:..............(SRI)
-first stage relief valve...........55 lbf/in2(3.75 bar)
-second stage relief valve..........320 lbf/in2(21.8 bar)
-third stage relief valve...........1300 lbf/in2(88.5 bar)
-fourth stage relief valve..........4200 lbf/in2(286 bar)
-water relief valve.................25 lbf/in2(1.7 bar)
-first and second stage cooler bursting disc...........80 lbf/in2(5.45 bar)








Read More..

Minggu, 31 Juli 2011

PROBLEMS PERKINS 1000 SERIES

PROBLEM and POSSIBLE CAUSES:.......


-PROBLEM:..............CHECKS BY THE USER/CHECKS BY THE WORKSHOP PERSONIL
1.the starter motor turns the engine too slowly....1,2,3,4,/.........
2.the engine does not start........................5-17/34,36-38,40,42-44
3.the engine is difficult to start.................5,7-17,19/34,36-39,42-44
4.not enough power.................................8-13,16-21/34,36-39,42-44,61-64
5.misfire..........................................8-10,12,13,15,20,22/34,36-41,43
5.high fuel consumption....................11,13,15,17-19,21,22/34,36-40,42-44,63
6.black exhaust smoke.....................11,13,15,17,19,21,22/34,36-40,42-44,61,63
7.blue or white smoke......................4,15,21,23/36-39,42,44,45,52,58,62
8.the pressure of the lubricating oil is too low.............4,24-26/46-51,59
9.the engine knocks..................9,13,15,17,20,22,23/36,37,40,42,44,46,52,53,60
10.the engine runs erratically.......7-13,15,16,18,20,22,23/34,38,40,41,44,52,60
11.vibration...............................13,18,20,27,28/34,38-41,44,52,54
12.the pressure of the lubricating oil is too high......4,25/49
13.the engine temperatur is too high...............................11,13,15,19,27,29,30,32/34,36-39,52,55,56,57,64
14.crank case pressure.............31,33/39,42,44,45,52
15.bad compression.................11,22/37,39,40,42-45,53,60
16the engine starts and stop.......10-12/....

-LIST OF POSSIBLE CAUSES-
1.battery capacity low
2.bad electrical connections
3.fault in starter motor
4.wrong grade of lubricating oil
5.starter motor turns engine too slowly
6.fuel thank empty
7.fault in stop control
8.restriction in a fuel pipe
9.fault in fuel lift pump
10.dirty fuel filter element
11.restriction in filter/cleaner or air induction system
12.air in fuel system
13.fault in atomisers of an incorrect type
14.cold start system used incorrectly
15.fault in cold start system
16.restriction in fuel thank vent
17.wrong type or grade of fuel used
18.restricted movement of engine speed control
19.restriction in exhaust pipe
20.engine temperature is too high
21.engine temperature is too low
22.valve tip clearances are incorect
23.to much oil or oil wrong specification use in wet type oil cleaner
24.not enough lubricaating oil in sump
25.defective gauge
26.dirty lubricating oil filter element
27.fan damaged
28.fault in engine mounting of flywheel housing
29.too much lubricating oil in sump
30.restriction in air or water passages of radiator
31.restriction in breather pipe
32.insufficient coolant in system
33.vacuum pipe leaks or fault in exhauster
34.fault in fuel injection pump
35.broken drive on fuel injection pump
36.timing of fuel injection pump is incorrect
37.valve timing is incorrect
38.bad compression
39.cylinder heat gasket leaks
40.valves are not free
41.wrong high-pressure pipes
42.worn cylinder bore
43.leakage between valves and valve seats
44.piston rings are not free or they are worn or broken
45.valve stems and/or guides are worn
46.crankshaft bearings are worn or damaged
47.lubricating oil pump is worn
48.relief valve does not close
49.relief valve does not open
50.relie valve springs is broken
51.fault in suction pipe of lubricating oil pump
52.piston is damaged
53.piston height is incorrect
54.flywheel housing or flywheel is not aligned correctly
55.fault in thermostat or thermostat is of an incorrect type
56.restriction in coollant passages
57.fault in water pump
58.valve stem seal is damaged (if there is one fitted)
59.restriction in sump strainer
60.valve sping is broken
61.turbocharger impeller is damaged or dirty
62.lubricating oil seal of turbocharger leaks
63.induction system leaks (turbocharged engine)
64.turbocharger waste-gate does not work correctly (if there is one fitted)












Read More..

Jumat, 29 Juli 2011

PERKINS -1000 series-

-INDENTIFICATION:
-SCHEDULES:
-PROBLEMS:
-GENERAL DATA:

engine indetification:1006-60TWG1:
-1006........6cylinder engine
-60..........6 litre engine
-T...........turbocharged
-TW..........turbocharged,but with an air to water inter cooler
-G...........generating set
-1...........rating code number
-AA..........four cylinder,naturally aspirated
-AB..........four cylinder,turbocharged
-AC..........four cylinder,compensated
-AD..........four cylinder,turbocharged and intercooled
-AG..........four cylinder,naturally aspirated,belt driven coolant pump
-AH..........four cylinder,turbocharged,belt driven coolant pump
-YA...............six cylinder,naturally aspirated
-YB...............six cylinder,turbocharged
-YC...............six cylinder,compensated
-YD...............six cylinder,turbocharged and intercooled

SCHEDULES:
-A...........first service at 20/40 hours
-B...........every day/8 hours
-C...........every 200 hours/6 mounths
-D...........every 400 hours/12 mounths
-E...........every 2000 hours
-OVERHAUL....every 8000 hours

OPERATION:
1.check the amount of coolant..........................................(A,B)
2.check the concentration of the coolant...............................(D)
3.clean the sendiment chamber and the strainer of the fuel lift pump....(D)
4.check the tension and condition of the drive belt.....................(A,C)
5.check for water in the pre filter.....................................(C)
6.renew the elements of the fuel filter.................................(D)
7.ensure that the atomisers are cheked,ensure that the idle speed is cheked and adjusted,if it is necessary.............................................(E)
8.check stanadyne fuel injection pump for governor operation............(D)
9.check the amount of lubricating oil in the sump.......................(B)
10.check the lubricating oil pressure at the gauge......................(A,B)
11.renew the engine lubricating oil.....................................(A,D)
12.renew the canisters(s)of the lubricating oil filter..................(A,D)
13.renew the canister of the lubricating oil filter(six cylinder naturally aspirated engines with a single filter canister.........................(A,C)
14.clean the engine breather system,clean the air cleaner or empty the dust bowl of the air filter..........................................................(E)
15.extremely dusty condutions..........................................(A,B)
16.normal conditions....................................................(C)
17.clean or renew the air filter element,if it has not been indicated earlier...(D)
18.ensure that the turbocharge impeller and turbocharger compressor casing are cleaned..................................................................(E)
19.clean the compressor air filter.......................................(C)
20.ensure that the exhauster or compressor is cheked.....................(E)
21.ensure that the valve tip clearance of the engine are checked and,if necessary,adjusted.......................................................(A,E)
22.ensure that the valve tip clearance of the engine are checked and,if necessary,adjusted (high rated engines...................................(A,D)
23.ensure that the altenator and the starter motor are checked...........(E)

GENERAL DATA ENGINE:
-AA,AB,AC,AD,AG,AH......................4 cylinder engine
-YA,YB,YC,YD............................6 cylinder engine
-CYLINDER ARRANGEMENT...................in line
-CYCLE..................................four stroke
-INDUCTION SYSTEM:.......
-AA,AG,YA...............................naturally aspirated
-AB,AH,YB...............................turbocharged
-AC,YC..................................altitud compensanted
-AD,YD..................................turbocharged,intercooled
-COMBUSTION SYSTEM......................direct injection
-BORE...................................100mm(3.937in)
-STROKE.................................127mm(5.00in)
-COMPRESSION RATIO:........
.AA,AG,YA,YC............................16.5:1
.AB,AC,AD,AH,YB,YD......................16.0:1
-CUBIC CAPACITY:...........
.AA,AB,AC,AD,AG,AH......................4 litres(243in3)
.YA,YB,YC,YD............................6 litres(365in3)
-FIRING ORDER:.............
.AA,AB,AC,AD,AG,AH......................1,3,4,2.
.YA,YB,YC,YD............................1,5,3,6,2,4.
-VALVE CLEARANCE(hot or cold):
.INLET..................................0.20mm(0.0008in)
.EXHAUST................................0.45mm(0.018in)
-LUBRICATING OIL PRESSURE(minimum at maximum engine speed and normal engine temperatur):
.engines without piston cooling jets.....207Kpa(30lb/in2)2.1Kgf/cm2
.engines with piston cooling jets........208Kpa(40lb/in2)2.5Kgf/cm2





-






Read More..